Desa laimu Kec. Tehoru Kab Maluku Tengah (update : Laimu Kecamatan Telutih)


Desa Laimu  merupakan desa di kecamatan tehoru (Update : Telutih) kabupaten Maluku Tengah, Desa ini pernah mendapat penghargaan dari pemerintah tahun 1982 karena desanya paling teratur tata letaknya. Desa ini mempunyai 5000 Kepala Keluarga

Suku Asli: ALifuru + Pendatang.

Bahasa: Teluti (Poling hingga Haya)
Penduduk: 900KK (5000 jiwa)
Pemeritnahan: Adat (Raja dan Saneri Negeri + Sowa)

Mata Pencaharian : {Petani, Nelayan,
Sarana Pendidikan: SMA Negeri 3 Tehoru, MTs Al-Hilal, SMP, SDN, SD Inpres

Marga: Yapono, Wakano, Toyo, Hayoto, Mualo, Kumkelo, Soa, Wattimena, Wattimuri, Kohonusa, Lamasano, Tamamala, Yamsehu, Welemuli, Walalohun, Souhoka, Marasabesi, Al-Maskati, dll.

Desa ini juga mempunyai sebuha Dusun yaitu Dusun Ampera, yang menurut cerita Dusun ini dibangun pada pemeritnahan Bapak Raja Bakri Yapono pada tahun 1974. Pemilik Dusun terbesar di sini adalah Marga Yapono, yaitu: Haji Yahya Yapono, Haji Siamaru Yapono dan Haji Abada Yapono. Kata Bapak Raja Bakri (Bakere), jika tiga orang ini telah setuju lahannya dibongkar untuk dibuatkan Dusun, maka yang lainnya akan setuju. Ketiga orang itu ketika itu kurang setuju, akan tetapi Raja Bakri menyatakan jika mereka tidak setuju maka mereka akan dipanggil ke Tehoru (ibukota kecamatan Teluti) untuk berhadapan dengan Camat (atau AW) ketika itu. Maka daripada berhadapan dengan AW yang bisa-bisa mereka dibui (dipenjara) lebih baik mengizinkan Bapak Bakri untuk mulai membangun dusun ini. Penulis ketika itu masih di kelas 4 SD, maka menyaksikan pembongkaran dusun-dusun tersbut. Kami kanak-kanak ketika itu berebut kelapa muda yang berjatuhan bersama pohon-pohon kelapa yang rubuh/tumbang karena ditebang oleh rakyat

more info

90 thoughts on “Desa laimu Kec. Tehoru Kab Maluku Tengah (update : Laimu Kecamatan Telutih)

  1. Onco, foto2 yang lainnya masukin juga biar para perantau kangen ama kampung halamannya. Menurut si empunya cerita, Bapak Haji Mansur Kohonusa: Nama adat desa Laimu adalah SILALOW LOWPIKA, bukan LOWPIKA SILALOW. SILALOW artinya: Silahkan pegang (masuk). Secara fisik ia adalah tuhaha yang meliputi seluruh pesisir pantai Desa Laimu dari Funala Hingga sebelah Timur Yaholu. Pesisir tersebut terbagi kepada beberapa bahadian. Bagian pantai utama dari Meti Basar hingga Meti Kecil, milik rumah tau Yapono; kemudian dari meti basar hingga ke bawah-arah timur milik rumah tau lain (tidak disebutkan: Tapi prediksa saya (AR.Yapono), mungkin Yamsehu; sedang dari meti kecil hingga Waelao adalah milik souhoka (Kumkelo); sementara keseluruhan pantai dari funala hingga Yaholu adalah milik rumah adat Yamanokuwan dan Kohonusa Latu. Sedangkan LOWPIKA artinya masuk ke daratan laimu, yakni seluruh isi desa Laimu (Yanamo Lalin) dan di belakang kampung (Yamano Hahan). Ia milik semua mata rumah (Fam/marga) yang berada di negeri ini. (AR.Yapono, Ph.D)

    Suka

  2. BAHASA TELUTI:
    Bahasa Teluti adalah bahasa daerah yang dituturkan dari Desa Poling di Kecamatan Werinama Kabupaten Seram Timur hingga Desa Haya di bagian Barat Laut KEcamatan Tehoru Seram Selatan Kabupaten Maluku Tengah.
    Salah satu keunikan bahasa ini adalah beberapa afiksi yang ditambahkan kepada kata kerja dasar untuk menyatakan pelaku. Ia mirip dengan Bahasa Arab yang menggunakan dhamir (kata ganti pelaku) yang ditambahkan kepada kata kerja untuk menyatakan pelaku (subjek).
    Kata dasar: ae (baca: ae seperti di jaenal) artinya makan. Untuk menyatakan saya makan maka diberi afiksi “a” menjadi a’ae. Engkau makan menjadi o’ae. Dia (seorang) makan: e’ae. Kami makan (tidak termasuk lawan bicara) menjadi am’ae. Kamu semua makan menjadi um’ae. Mereka makan menjadi in’ae. Kita makan – termasuk lawan bicara (iko) menjadi i’ae. (AR.Yapono)

    Suka

  3. Afiksi “lu” dan “ti” untuk menyatakan “nya”. Pola: afiksi subjek + kata kerja dasar + lu/ti. …lu menyatakan “nya” untuk jamak, sedangkan …ti menyatakan “nya” untuk tunggal. Contoh. Saya memakan sebuah pisan (a’ae telewa huwan san). Jika menyatakan saya memakannya, maka cukup dengan berkata: a’aeti. Jika yang dimakan adalah banyak pisang maka dinyatakan: a’aelu (saya memakan semuanya). Engkau memakannya (tunggal): menjadi o’ati. engkau memakan semuanya: menjadi o’aelu.

    Suka

  4. Hitungan: (1-10): San, lua, toi, fae, lima, noe, fitu, waju, siwa, hutu. atau bahasa lama: Sake, Luke, Tilu, Paya, Noto, Wae, Sipu, Lale, Tomo, leu.

    Suka

  5. Bahasa Teluti:
    Sa’a Nuwelo
    Salametein akai asa’a nuwelo laun Silali kana apina fofotu. Nuwelo le na niwei hatan amlepati nuwelo hatan. Nuwei laun, na amlepati nuwelo fanen. Laun nuwelo fanen na bisa ikana ni laun tiya ni sasayalo hatun. Laun nuwelo hatan na bisa itotae ilano mataan kana isa’ae le. Itotae haliyeo sala ilaiko mauma ni huwan. Nuwelo huwan na ni guna lepuo. Ni wawain bisa iaeti; sedangkan ni maolan tiya mutun na bisa ipinati ka fofotu atau ka nuwelo sinsin. Sinsin niti na ipakunuti atau ihoiti sala in mutu na ilepati nuwelo mutun atau kopra. (Teks ini mengenai panjat kelapa. Untuk memahaminya seseorang perlu melihat kamus bahasa Teluti, karya Ust. Sopian Tamala, dkk.) bahasa ini

    Suka

  6. Bahasa Teluti:
    Sa’a Nuwelo
    Salametein akai asa’a nuwelo laun Silali kana apina fofotu. Nuwelo le na niwei hatan amlepati nuwelo hatan. Nuwei laun, na amlepati nuwelo fanen. Laun nuwelo fanen na bisa ikana ni laun tiya ni sasayalo hatun. Laun nuwelo hatan na bisa itotae ilano mataan kana isa’ae le. Itotae haliyeo sala ilaiko mauma ni huwan. Nuwelo huwan na ni guna lepuo. Ni wawain bisa iaeti; sedangkan ni maolan tiya mutun na bisa ipinati ka fofotu atau ka nuwelo sinsin. Sinsin niti na ipakunuti atau ihoiti sala in mutu na ilepati nuwelo mutun atau kopra. (Teks ini mengenai panjat kelapa. Untuk memahaminya seseorang perlu melihat kamus bahasa Teluti, karya Ust. Sopian Tamala, dkk.)

    Suka

  7. Bahasa Teluti
    Pa’a & Ma’a untuk menyatakan subjek (seperti fa’il dalam bahasa Arab: pelaku). Pola pa’a & ma’a adalah +kata kerja. Seperti makan (ae). tukang makan: pa’a ae/ma’a ae; pergi ke kota (ka’i kota). Tukang pergi ke kota: pa’a kai kotalu atau ma’a ka’i kotalu. tipu (akale): tukang tipu (pa’a akale/ ma’a akale). Perbedaan antara pa’a dan ma’a adalah pada kesungguhan atau superlatif. Pa’a itu memberi pengertian “paling” yang biasanya diikuti dengan tambahan “ela” di belakang bentukan kata tersebut. Contoh epa’akale elaaa (Dia penupu ulung), ini berbeda dengan ma’a kale (dia penitu) yang tidak menyatakan “paling”. Kedua kata tersebut: pa’a dan ma’a juga digunakan untuk “gelar” dan ditambah dengan to dibelakang kata kerjanya. Contoh: Penitu ulung, ini dinyatakan dengan: Pa’akaleto ela’o; pengangguran besar: mamaleto ela’oo. Maka kata Pa’a dapat juga diartikan sebagai “Maha”. Seperti Allah Maha Pengasih yang diterjemahkan sebagai: “Aupu Ta’allah pa’a poloko ela”. Maha Pengampun: Pa’a ma’afu ela. Ini berlalu bagi kata kerja dan bukan kepada kata sifat, seperti Maha Besar, maka ini dinyatakan dalam bentuk lain: Maka Elao ela.

    Suka

  8. TERJEMAHAN BASMALAH, SURAT AL-FATIHAH & SYAHADAT DALAM BAHASA TELUTI
    Oleh: DR. H. ABDURRAHIM YAPONO, MA., M.Sc.

    Basmalah:
    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَحِيْم
    “Tiyae Aupu Ta’Allah nayan, Epa’a poloko Ela,
    Epa’a kasihani Ela”

    Tafsir: Sei ne e’ae ke, ese’e waelo asun ke, ekarja sa niya, ehen musti na ebaca Aupu Ta’Allah nayan, (kae Ehen no) Epa’a Poloko Ela, Epa’a kasihani Ela. Iko mansia’in le, na ipina sa nia, musti ibaca nayan, kane isupu Niwei barakati. Kalu ni elepa nayan taho le, na kukuwei pakarjaan taho’n supu barakati Heiliye Aupu Ta’Allah. Aupu Nabi Elepa, “Sei ne epina pakarjaan sa nia (pakarjaan halal), kalo ne ebaca Aupu Ta’Allah nayan taho le na saka ni pakarjaan kupaeti, ka’i ahiya.”
    Al-Fatihah:
    1. Tiyae Aupu Ta’Allah nayan, Epa’a poloko Ela, Epa’a kasihani Ela.
    2. Sewwe puji-puji woo awe’e Aupu Ta’Allah, Aupu tuniai-akhirati sewe’eti.
    3. Epa’a poloko Ela, Epa’a kasihani Ela
    4. Aiya akherati (ekuwe’e balasan awe’e Ni hambalu sewe’esi)
    5. Awe’eo nom nia amsopa, lau’um Yale nomnia am panuae bantuan
    6. Otunjuki awe’ema la’atina susu’suo
    7. La’atina ehen sim na okuwe’e nikmati awe’esi le; bukan na la’atina ehen sim na omurka kaesi le; tiyae bukan ehesim na la’atina mutu kaesi le.
    Dua Kalimat Syahadat:
    “Yau abersaksi bahwa tuhan ta ehen san taho melainkan Aupu Ta’Allah, tiya nabi Muhammad no utusan Aupu Ta’Allah.”

    (Onco Masukan dalam webb kita ya)

    Suka

  9. 1. Olepa! “Yau aberlindung suwe’e Sopa-sopa (Tuhan) Mansia,
    2. Ayya mansia,
    3. Sopa-sopa mansia,
    4. Hailiye kajahatang (pa’unuwe) setan nepahunuwei le
    5. Nepa’unuwe kajahatang laum hutuwa mansia
    6. Na ni asale hailiye bangsa jin tiya mansia le.”

    Surah Al-Falaq: Madaniyah Surat ke-113
    “Tiya Aupu Ta’Allah nayan, Epa’a poloko ela, Epa’a kasihani ela”
    1. Olepa! “Yau aberlindung suwe’e Sopa-sopa (Tuhan) na ekuasai ka subuh (fajar) le.
    2. Hailiye kajahatang (makhluk) na eciptakan le
    3. Tiya hailiye kajahatang potu-potu na mulai pakimolo le
    4. Tiya hailiye kajahatan (hihina) mofunolu na inhulo laum buhul-buhul (nuwei tali) le
    5. Tiya hailiye kajahatang mansia sin na inpa’alana ela le.

    Suka

  10. Arti kata “LAIMU”

    “LAIMU” yang menjadi nama salah stu desa di pesisir Teluk Telutih Seram Selatan, Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah, ini memiliki dua makna. Makna yang pertama, dalam Bahasa Telutih, ia berasal dari kata “Lai” (sampai ke/meliputi) dan “mu” (objek: kamu atau seweem). Maka laimu artinya lai sewe’em. Jika saya berkata: “Alai Yapono tiya awa’um[u] kepen”, maka artinya “saya sampai ke [kota] Ambon dan memberikan kepada kamu/kalian semua uang”. Untuk itu, secara literal “LAIMU” artinya “sampai ke kamu” atau “meliputi kamu sekalian”. Secara filosofis LAIMU bermakna, bahwa seluruh hasil buminya berupa makanan dan kekayaannya pasti mencukupi semua orang yang tinggal di desa ini, bahkan berlebihan hingga memberikan manfaat kepada orang lain dari desa/perkampungan tetangga. Maka sagu, ubi-ubian,
    kelapa, pisang, dll tidak pernah habis di desa ini. Seluruh perkebunan/hutan dan lautnya di Desa ini disebut “Ta’alasi” (berangkas) bahan makanan dan sumber rejeki yang perlu dirawat dan dilestarikan, tidak boleh ditelantarkan. Makna pertama ini penulis (AR. Yapono) dengar dari Ustazh Muhammad (Pautana) Wattimena di Mekkah tahun 1995. Sedangkan makna yang kedua, bahwa “LAIMU” merupakan singkatan dari DUA KALIMAT SYAHADAT, yaitu huruf “LAI” untuk “LA ILAHA ILLA ALLAH” dan “MU” untuk “MUHAMMADARRASULULLAH”. Makna ini penulis dengar dari Bapak Haji Mansur Kohonusa Latu dan dari Bapak Haji Usman Nama, pada bulan April 2010 di Laimu, bahwa ketika perkampungan ini hendak diberi nama, kalimat syahadat menjadi panduannya, karena pemeluknya beragama Islam. Artinya negeri ini dibangun berdasarkan cita-cita Islam dan oleh sebab itu penduduknya haruslah muslim. Di sini tidak boleh dibangun gereja walaupun suatu ketika ia menjadi kota besar. Sementara bagi basodara yang memerlukan gereja untuk beribadah, di Desa Hunisi dan Maneoratu (kampung tetangga Laimu di Timur dan di Barat yang beragama Kresten) telah ada gereja. Allahu a’lam[].
    DR. AR. Yapono.

    Suka

  11. Al-hamdulillah Desa Laimu resmi menjadi Ibukota Kecamatan Teluk Teluti pada tanggal 02 Februari 2011. Diresmikan oleh Bupati Maluku, Abdullah Tuasikal. Kecamatan ini masuk dalam wilayah Maluku Tengah, meliputi 10 Desa, yaitu (dari Barak ke Timur): Desa Wolu, Lafa Tehua dan petuanannya Yaholu, Desa Maneoratu, Desa Laimu dan petuanannya Ampera, Desa Hunisi, Yamalatu, Laha Sarani, Desa Laha Islam (Lakabah) dan Seda Ulahahan di bagian Timur. Sedangkan sebgaiCamat pertamanya adalah Bapak Abdurrahman Tehuayo (putra daerah, asal Desa Tehua). Dengan adanya kecamatan baru ini, maka masyarakat di Teluk Teluti dengan mudah mengurus berbagai bentuk administrasi kewargaan di sini dan tidak perlu lagi ke kecamatan induk di Tehoru. Terima kasih kita ucapkan kepada Bapak Karel Ralahutu, Gubernur Maluku; Bapak Abdullah Tuasikal, Bupati Maluku Tengah; seluruh wakil rakyat di Maluku; dan Camat Tehoru serta semua masyarakat yang berjasa dalam pemekaran kecamatan baru ini. Semoga ke depan rakyat semakin maju dan makmur. Amin. Salam dari DR. H. Abdurrahim Yapono, MA, putra asli Desa Laimu.

    Suka

    • Salam dri bt om nant dtng lia ktng pux ymano laii ,karna ymano btuh orang2 sperti om cucu dri H ibrahim toyo

      Suka

  12. salam jumpa sobat, saya sementara ini lagi proses mutasi ke SMAN 3 Tehoru, yang namanya kata Pak Rusli Suailo (calon kepala UPTD Dinas pendidikan Laimu) berganti menjadi SMAN 1 Laimu. doakan desember bulan depan rampung. Insyaalloh

    Suka

    • Cepat pa,pa pung teman (Pa Tukino) sdh mau pensin pa baru mau pindah,kemarin kalau masih disini mungkin skarang pa sdh jdi,kepala UPTD Kec tehoru by anak murid mu, lutfi keiya

      Suka

  13. mohon bantuan nama para guru yang mengajar di SD SMP dan yang katanya SMA juga udah ada (skalian gitu…)
    Kalo bisa tolong skalioan no HP yang bisa di hubungi…Plizzzzzzzz..
    Kangen nech sama Bapa deng Ibu Guru…

    Suka

  14. basudara jantong hati e, b ingin sampaikan buat katong semua maaf sebelumnya jang katong selalu jadi pahlawan kesiangan buat orang lain,katong selalu dieksploitasi tanpa katong sadari,sampai kapan katong harus seperti itu. mae, mae katong bangkit dan menjadi sebuah kekuatan yang disegani di MALTENG, b yakin dan percaya katong bisa. I Love Laimu

    Suka

  15. buat orang2 kecmaan teluti beta dukung kamong samua biar kamong bisa berguna bg bagsa indonesia.trus jang talalu pengaru sama isu yang buat katong bakalai,beta percya kamong samua bisa berjuang buat kecmatan ini.salam buat semuanya, kusus buat bapa yusuf tamala sama mama hetreda tamala dan keluarga besa fam tamala,fro glen alter yosep tamala

    Suka

  16. kalau beta besar di laimu anak seorang pengusaha yaitu zulkifli(alm) beta pung bapak angkat ramli toyo dan ibu marma tamamala.

    Suka

  17. rindu dgn laimu tapi samua itu sujauh bagi yg kenal aku hbngi aku y…081372532213…anak seorang pedagang yang sudah membumi dgn darah daging orang laimu…semoga tambah maju laimu……

    Suka

  18. Untuk ke dua kalinya saya masuk ke forum ini..
    Saya maklum andai belum ada konfirmasi dari saudara2 semua..
    tentang permohonan saya mengenai nama2 guru di seputar SD SMP.
    Mungkin ada baiknya saya memperkenalkan diri dulu..
    Saya adalah putra kedua dari Bapa Amir Sumatera..
    Saya lahir di Rumah keluarga Kumkelo
    (Ajit Kumkelo/yang infonya udah Almarhum) posisi rumah tersebut
    di istirahat nomor 2 Pasaloha
    bersebelahan dengan Rumah Mama NYA atau RUDI (orang China)
    yang saat ini saya tidak tau apakah mereka masih tinggal di situ atau tidak.
    Nama pemberian kepada saya adalah A K E L O yang diambil dari dari
    vam keluarga Kumkelo..Nama saya di Sekolah adalah ADRI AMIR
    Walau saya asli berdarah Sumatera tapi Sumpah Demi Allah hingga
    saat ini saya masih merasa saya adalah putra asli Laimu…
    Saya dibesarkan oleh legitnya Papeda dan sagu bakar..
    namun perjalanan hidup berkata lain..
    di pertengahan tahun 89 saya dikirim untuk melanjutkan sekolah di SUMATERA saat itu saya baru kelas II SMP.Saya ingat nama kepala sekolah SMP saya saat itu adalah JOSIASH FILINDITY..
    Dan ada beberapa nama guru lainnya spt
    Pa MO
    Bu RAt dll..
    Kalo waktu SD saya ingat nama kepala sekolahnya kalo ga salah
    Mohammad Tahir Hayoto..
    nama guru SD lainnya adalah,,
    Pa A.wattimena (guru Matematika yang Killer)
    Bu Tutupary dll..
    Gugusan atau letingan saya adalah diantaranya:
    Ibrahim Yapono
    Ahmad Yani Watimena
    Taher Tamamala
    Robo Soa dan masih banyak lagi…

    Terimakasih andai saudara2ku yang membaca artikel ini.
    mohon agar dikabulkan permohonan saya..ttg bagaimana saya bisa berkomonikasi dengan beberapa guru baik yang dulu ataupun yang baru,siapa tau yang baru adalah teman semasa kecil dulu..
    Bisa hub saya di
    0813 6358 3333 atai di Facebook saya http://www.facebook.com/ardiamir

    sekali lagi terimakasih..

    Suka

  19. Deburan ombak dan hembusan angin sore tadi..
    Membawaku terbang melayang kembali ke masa
    22 tahun silam..
    Pohon kayu jawa pinggir pantai desa Laimu tercinta..

    Benar benar hari ini aku merinduimu..
    Benar-benar hari ini aku menitikan air mata…
    mendengar bahkan putrimu sudah kuliah…
    Ya Allah… trimakasih…
    Walaupun Dia tidak menjadi pendamping hidupku..
    Namun aku bersyukur ternyata dia bahagia…
    Dia sejahtera (menjadi guru) dan rukun dalam berumah tangga..
    bahkan telah menyekolahkan anaknya hingga Universitas.
    Trimakasih kepada Suami yang mendampingi hidupnya…
    Bahagiakan Kekasih kecilku wahai satria….

    Cici….
    Berbahagialah untuk selamanya…
    Sangat berharga kenanganku bersamamu pada saat lalu..
    Akan kujadikan hal terindah dalam hidup hingga matiku…

    Cici..
    Aku pernah dengar sepenggal kata orang bijak
    “Cinta tak harus memiliki…”
    Dan mungkin seperti ini wujudnya..
    Aku menantikan suara merdu itu hingga hari ini…
    kuingin sebelum matiku…
    skali lagi aku ingin mendengar suaramu….

    Poisili walalohun,Zuairiah Walalohun atau mungkin
    hingga hari ini kamu masih dikenal dengan nama CICI
    Untukmu…hingga hari ini ..tiada yang berubah..
    Aku masih Jackson yang dulu….

    Call me Please…
    0813 6358 3333

    Beta selalu berdoa par katong pung sudara samua di laimu
    smoga dong samua bae-bae…

    I love all of you..
    because laimu is my village .. forever….

    Suka

  20. ini yg k 2 kali q buka blok ini…..tapi kenyataanya beda orang2 semasa sekolah d sdn impres dulu tak ada 1 pun yg q kenal….klau ada yg kenal titip salam kangen buat mereka…mohdar[TYSON],,syawal.saiful,taufik.roni kristen.atete,lakena,,,dsb beta orang kampung tengah

    Suka

  21. Akhirnya aku bisa mendengar suaramu…
    Walau aku tau aku tak akan pernah bisa memilikimu
    Namun aku bahagia,,,bahkan teramat sangat bahagia..
    Aku bangga dengan ketegara hatimu…
    Aku bangga dengan kegigihanmu,,,
    Tidak menyesal ada seseorang yang pernah singgah di hatiku yang ternyata seorang yang luar biasa…
    Cici… Walau kita tau kita telah memiliki pendamping masing2..
    Namun aku berbesar hati menerima semuanya…
    Aku kenal suamimu…
    Dia Pria Baik dan bertanggung jawab.
    Patuhi dan santunlah terhadap dia..
    Biarkanlah semua berjalan dengan sendirinya..
    Maafkan aku yang telah berusaha tuk mencarimu
    itu semata-mata hanya seolah satu hutang yang belum terbayar..

    Kutunggu dirimu di kehidupan berikutnya..
    I will always love you forever….

    Suka

  22. Taher Tamamala
    Ruslan (Maante)
    Robo Soa
    Ahmat Yani Watimena (Hawano)
    Ibrahim Yapono (Abaeng)
    Pada umumnya tamang2 tamatan SD Negeri Laimu
    tahun 87…
    Tolong hubungi saya di 0813 6358 3333
    Kalau bisa selepas tahun baru soalnya
    skarang beta lagi di New Jeresy (America)
    Andai ada di antara sudara yang kenal deng nama2 di atas
    tolong kasi kabar par dorang…

    Suka

    • jangan lupa nama nama di bawah ini juga. hasan kumkelo, siti toyo, manupu toyo, serwan mualo,djurait somalua,jamal soa, arifin soa,robo yamsehu,amina kumkelo,gamar tehuayo,salma walalohun,basir toyo,moh.jen wattimena,ajid kumkelo almarhum, ali yamsehu

      Suka

  23. Afiksi akhiran “ma” dan “si” pada bilangan/angka Bahasa Teluti.
    San, lua, toi, fae, lima, dst..[satu, dua, tiga, empat, dst]. Angka2 itu jika diberi akhiran “ma’ maka ia menyatakan “KAMI BER…” misalnya: faema, limama, toima, dst. Artinya: kami berempat, berlima, bertiga dst. Untuk menyatakan: kami bertujuh berarti fituma, dst. Namun kalau menyatakan saya sendiri: tidak mengikuti kaedah ini, tetapi: memakai idiom: I’isa’u (baca: iisa u). Demikian juga angka 10 ke atas tidak memakai kaedah “ma” akan tetapi hanya menyatakan jumlahnya, misalnya: kami lima puluh orang (yam yain hutu lima). Sedangkan “si” untuk menyatakan: “MEREKA BER..” contoh: mereka berdua, bertiga s/d bersembilan, dinyatakan dgn: Luasi, toisi, faesi, limasi, noisi, fitusi, dst. Namun untuk tunggal: dia sendiri adalah: i’isai. demikian juga kaedah ini tidak berguna bagi angka 10 ke atas seperti dalam bahasa Indonesia: mereka berdua puluhan (tidak pernah ada dalam penuturan). Mereka jumlahny 20 orang. Dalam bahasa Teluti dinyatakan: Ehesi yain hutu lua. Demikian.
    Contoh dialok.

    Hasan: Amkai Jakarta (kami pergi ke Jakarta).
    Ali: Yem yain fila (kalian berapa orang)
    Hasan: Yam fituma (kami bertuju)
    Ali: Seisim? (siapa saja)
    Hasan: Yau, Makmur, Ahmad, Buang, Aban, Morasi, Saramodin (saya sendiri, Makmur, AHmad, dst)

    Suka

    • Negeri Laimu harus maju, laimu harus jaya, jayalah Negeriku, Jayalah laimu. ( Ae Ke Taho ke, Pake ke taho ke, asal anakalo tia upukolu nsikora ) Katong punya putra-putri terbaik dari Negeri Laimu harus lanjutkan studi sampai ke jenjang lebih tinggi, Laimu harus punya S1 yang banyak,juga S 2 juga harus banyak, dan lebih penting lagi kita punya S3 harus banyak, jangan cuma Bonso Hi. Abdul Rahim Yapono saja. Bila perlu kita Punya Profesor, yamano luman
      bisa, iko taho bisa palao ?

      Suka

  24. Masih tentang “ma” dan “si” pada kata benda yang menyatakan “kami” dan “mereka” untuk menyatakan akibat (terkena akibat benda itu). Contoh: kiya (hujan): kiyama (kami kehujanan). Kiyasi (mereka kehujanan). Faefae (lapar). Faefaema (kami kelaparan). Faefaesi (mereka kelaparan). omoloe/potu (malam). omoloema: kami kemalaman. Omoloesi: mereka kemalaman. kila (besok siang): kilama: mereka kesiangan. kilasi: mereka kesiangan.

    Suka

    • Lanjutkan Pengabdianmu…….. karna banyak orang lagi menunggu apa yang ingin kamu berbuat…., Demi Negerimu Yama Loupica Hahan……. Meseeeeeeeeeee… !

      Suka

  25. FALIFALI (UHA): MAKANAN BERASAL DARI SAGU. Proses pembuatannya, dari tepung sagu mentah dibungkus pakai daun sagu kemudian dibakar. Biasa dimakan pakai kelapa muda dan ikan asin.
    FALIFALI TITITI: adalah makanan tersebut yang disiram dengan air ikan mentah (laut), ikan tenggiri, ikan tongkol, atau ikan kembung. Salam
    HOLO’ATO: makanan dari sagu yang diproses memakai kelapa, dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar, seperti membuat nasi ketan dalam bambu.
    SINOLI dan LELEPE’E adalah nama makanan lain yang terbuat dari sagu..
    Salam

    Suka

  26. KI’I (baca: ki-i) artinya gatal (kata sifat). Misalnya: lima’u ki’i ela: tanganku gatal sekali. Namun kata ini dapat menjadi kata kerja apabila ditambah afiksi (awalan) e, a, um, in, o, untuk menyatakan subjek (pelaku) yang ditambahkan kepada kata kerja. Contohnya: okiki’i ela (kamu kok kegatalan, doyan seks). Ekiki’i ela (dia kegatalan), dll

    Suka

  27. Ungkapan FALIFALI ELAO. Ungkapan ini berasal dari makan sagu yang disebut falifali (uha) seperti yg telah dijelaskan di atas. Namun jika ditujukan kepada seseorang, misalnya Si Adi falifali elao, maka ini artinya: Bodoh/tolol.

    Suka

  28. IWATO (MUSIM PENGHUJAN) berkisar bulan juni-juli-agustus-september.
    IWATO HUWAN (BUAH-BUAHAN) seperti Lansa, durian, rambutan, cempedak, mangga, quini dll.

    IWATO
    Iwato nalio niti lebe teliye. Kiya-kiya na sala ika’i ahiya. Waelolu inkala ela. Otolu inlawa taho ka waelolu sin le. Wae Makariki, Waelao, Wae Popoto, tiya waelo anan sin kala sala tawaen kau ka ni waelolu inhokasi manlau le. Yo huwaitolu sala insa’asi manliaya umalu teliye ka tawan ahiya ela le. Yo yahano hulo le na sala motorolu inlawa taho le’e. Umalu lain-lain no pale’e na kana huwalu le. Tapi syukur ka iwato huwan saka tifin ela, mudah-mudahan na kululuwelu te’e kana irasa ni sumaolu. Jelang makan sahur (Jakarta, kafa saulo, pkl. 02.00 dini hari, ramadhan 1434H). Salamulu awe’e sewwe waliwa. Dr. Abdurrahim Yapono.

    Suka

  29. Asslmu’alaykum,, mksihh abg,, bgus blognya,, ckup bgt bwt bljar,, tp saran niihh,, klo bisa muat juga dgn sejarah2 islam yg msuk d tanah seram(khususnya utk ktong di pesisir telutih) hee,,, mksihhh,,

    Suka

  30. Hasan kumkelo, siti toyo, manupu toyo, serwan mualo,djurait somalua,jamal soa, arifin soa,robo yamsehu,amina kumkelo,gamar tehuayo,salma walalohun,basir toyo,moh.jen wattimena,ajid kumkelo almarhum, ali yamsehu,
    Beta seng pernah lupa deng tamang2 samua…
    Sudah beberapa kali beta bakudapa deng katong pung sudara kaya:
    Musa,Jainul,Salemang,Deng bonso Ongen..Kili2,Idris…
    Trimakasih tamang,paling tidak setelah katong bakudapa di Jakarta,beta pung rasa rindu par katong pung kampong halaman (Laimu) sudah berangsur terobati..

    Suka

  31. Sudarae… kalo bisa upload foto2 katong pung kampong…Rumah2,kegiatan2 supaya katong yang jao ini bisa sedikit terobati karna rindu..
    Walikolo,waila’o, dll

    Suka

  32. Salam kenal basudara yang ada di Laimu_______
    Beta salah satu anak cucu Kumkelo yg telah 9 generasi berada di Pulau kecil SAPARUA (HARIA)
    Basudara2 samua bt bangga jd anak cucu dari Negeri Laimu,,,,,
    Kangen Kalian semua #BravoLaimu#

    Suka

  33. Kaget Bukan kepalang,ketika terdengar suara dr HP ku ternyata Teman semasa SD hingga SMP yang menyapa…
    Hapsa… Hapsa…Satu2ya sahabat yang terakhir berjumpa saat aku meninggalkan Negeri Patimura tahun 89.
    Percaya ga percaya, saking senangnya hingga aku harus meninggalkan para tamuku,Padahal tetamu itu di antaranya adalah Bupati Padang Pariaman Bpk Drs H Ali Mukhni dan Ibu Camat Krisna S sos. dan itu bukannya sebentar.. hampir satu jam aku meninggalkan mereka hanya untuk berbicara di HP dengan Hapsa.
    Tapi saking ga enaknya akhir pembicaraan kami akhiri karna ga bagus meninggalkan tamu…
    Sekedar Informasi saat ini aku mengemban sedikit tugas dari pemerintahan, Yaitu sebagai LURAH atau kalo di Laimu bisa dibilang Bapa Raja… Tapi kalo di Sumatera ini sebutannya WALI NAGARI,tahun 2015 nanti jabatan itu akan berakhir dan aku ga tau apakah masih akan ikut dalam bursa pencalonan atau tidak…
    Tidak henti2nya aku berharap masih ttp bisa berhubungan dengan semua family yang di Laimu..
    Beta su paleng Rindu dudu-dudu di pinggir pante dekat pohong kayu jawa,apalgi kalo matahari su mao maso… Masa Allah betapa indahnya pemandangan saat itu…
    Salam par katong pung sudara di laimu…
    I love Laimu, I love all of you… Forever….

    ini E-mail/ Surel-ku yang baru :
    akelpoi@gmail.com
    atau FACEBOOK-ku yang lain :
    Wali Sikaladi

    Suka

  34. jadi mau pulang lgi kelaimu,,, walaupun aku bukan org laimu asli tapi aku cucu org yapono dan aku ank dari org yapono

    Suka

  35. Semua orang menginginkan “LAIMU” maju, sukses, berjaya, tidak dibodohi, tidak ditipu….
    Tapi semua itu hanyalah angan2 semata…
    Sebelum kita melangkah kaki meninggalkan “LAIMU”,
    semua orang melambaikan tangan dengan handuk, tutup2 kepala sambil berdo’a…(Atete mannaolu, anene) “Okai lau telie niti na olupa yamano te’e …osikora fia2 kono jadi mansia, iko liisin nam ae ke taho ke, asal awe yale no sikora, kono leu mae, o saka uma lalin, tia yamano niti a… ”
    Yang menjadi p’tanyaan besar
    APAKAH KITA SUDAH MENJADI SEPERTI APA YANG MEREKA INGINKAN?….
    BAGAIMANA JIKA KAMU MENJADI MEREKA YANG MELIHAT DESANYA DIBODOHI ORANG SEDANGKAN BANYAK ANAK CUCUNYA YANG SUKSES DI NEGRI ORANG?…
    Banyak kata orang “orang laimu itu orang bodo2, orang laimu begut2 saja dari dulu”,
    Apakah kamu rela desamu dikatakan seperti ini?
    hal ini akan seterusnya seperti ini, Kecuai generasi muda laimu sekarang mau merubahNYA….
    kawan-kawan seperjuangan, “KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI”

    Suka

  36. Assalamu’alaikum semua saudara di laimu, sungguh sangat besar harapan saya Dapat injakkan kaki di tanah laimu. Karena alhamdulillah saya bersuamikan putra daerah asli laimu. Sudah 2 tahun kami bersama dalam pernikahan, namun hingga hari ini belum sekalipun saya sampai di laimu.
    Meski belum pernah tinggal di laimu, tapi saya sudah jatuh hati pada laimu,seperti halnya saya telah jatuh hati pada laki2 hitam manis putra asli berdsarah laimu.
    semoga Allah swt beri saya kesempatan untuk datang ke laimu dan bertemu dengan keluarga besar suami secepatnya.

    Suka

  37. Bonso,momou,abng”,,,,coba lht ktng pung yamano do,,,,,jng orng- orng.dnk bkng bodoh” ktng pnk masyarakat,,,,, beta nama:abdina soa/ wakano. Beta bpk nama:sarasa soa/ wakano. Beta mama nama :sania yapono.

    Suka

  38. Ass….
    onco kalu masih ada cerita2 yang lain lai tolong ksih masuk jua,,biar katong anak cucu dari loupika samua tau,,,,latar belakang katong punya yamano tuuuuu bagaimana….

    Suka

  39. he dong ini su lupa marga latan sakali,.. yang kasih selamtkan dong dari belakang Tehua. marga ini yang lawan kapitan dari tehua kemudian bisa kasi selamtkan dong dari gunung belakang tehua.. ya ampun mereka juga sudah mengkleim bahwa itu mereka punya wilaya lalu kalu mau liat secara kultural kira-kira hak ulayat negri hunisi tu akng di mana lalu dong sudah putar sejara taputar tabale skali.. ya ampong he beta ini orang batu mera yang tau betul tentang sejara hunisi karena itu beta punya negeri pertama di situ.jadi jang kamorang talalu putar sejara taputar tabale..

    Suka

  40. Alhamdulillah saya dari Jawa dan sudah pernah ditugaskan selama satu tahun untuk mengajar di SMP PGRI Laha dan tinggal di Negeri Laimu Kec. Telutih. Sungguh berkesan.

    Suka

  41. Saya tidak menemukan data sejarah Laimu(terutama nama raja2).Dimana bisa didapat?.Peneliti sejarah daerah(desa2,kec2 dll).

    Suka

Tinggalkan komentar